Haniyah: Pembunuhan Komandan Intelijen Bertjuan Hambat Pembentukan Pemerintah
COMES: PM Palestina Ismail Haniyah mengecam aksi pembunuhan terhadap komandan intelijen beserta 4 orang pembantunya. Hal itu dinilainya sebagai upaya pihak-pihak tertentu untuk menghambat pembentukan pemerintahan persatuan nasional Palestina.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan kantor pemerintahan Haniyah dinyatakan, “Kejahatan ini terjadi sebagai upaya putus asa untuk mengacaukan situasi dan menghambat upaya-upaya yang telah diajukan untuk pembentukan pemerintahan pesatuan nasional.”
PM Palestina meminta Menteri Dalam Negeri Saed Sheyam untuk mulai melakukan penyelidikan secepatnya dan mengambil langkah-langkah hukum dan memburu para penjahat tersebut untuk diajukan ke pengadilan.
Mendagri sendiri langsung membentuk tim pencari fakta kasus pembunuhan Kolonel Jihad Abdul Karem beserta 4 orang pembantunya ini. Sheyam menegaskan, “Pemilihan waktu sudah dimaksudkan untuk mengacaukan suasana pembentukan pemerintahan persatuan nasional.”
Dia menegaskan, aksi pembunuhan ini tidak mungkin bisa didiamkan dan berlalu begitu saja tanpa ada sanksi. Dia menganggap aksi pembunuhan ini sebagai pesan yang salah. Datang di waktu yang salah dan tempat yang salah, sekaligus berbahaya. (seto)
Dalam pernyataan yang dikeluarkan kantor pemerintahan Haniyah dinyatakan, “Kejahatan ini terjadi sebagai upaya putus asa untuk mengacaukan situasi dan menghambat upaya-upaya yang telah diajukan untuk pembentukan pemerintahan pesatuan nasional.”
PM Palestina meminta Menteri Dalam Negeri Saed Sheyam untuk mulai melakukan penyelidikan secepatnya dan mengambil langkah-langkah hukum dan memburu para penjahat tersebut untuk diajukan ke pengadilan.
Mendagri sendiri langsung membentuk tim pencari fakta kasus pembunuhan Kolonel Jihad Abdul Karem beserta 4 orang pembantunya ini. Sheyam menegaskan, “Pemilihan waktu sudah dimaksudkan untuk mengacaukan suasana pembentukan pemerintahan persatuan nasional.”
Dia menegaskan, aksi pembunuhan ini tidak mungkin bisa didiamkan dan berlalu begitu saja tanpa ada sanksi. Dia menganggap aksi pembunuhan ini sebagai pesan yang salah. Datang di waktu yang salah dan tempat yang salah, sekaligus berbahaya. (seto)
0 Comments:
Post a Comment
<< Home